WELCOME TO MY BLOG'S---"FRANSISKUS ANDUT PANGALAYO-" ---SEMOGA BISA BERMANFAAT BUAT PEMBACA ---SEPUTAR MENJALIN ONLINE---

Monday, March 9, 2020

AKSI DAMAI BELA PELADANG DI PN SINTANG KALIMANTAN, RIBUAN MASSA MENUNTUT...



Berbagai elemen masyarakat kembali menggelar aksi damai bela peladang di Pengadilan Negeri Sintang.
Berbagai elemen masyarakat kembali menggelar aksi damai bela peladang di Pengadilan Negeri Sintang, Senin (9/3). Massa menggelar aksi damai untuk mengawal sidang putusan kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dengan terdakwa enam peladang di Sintang.
Aksi damai yang dihadiri ribuan massa dikawal ketat aparat keamanan TNI-Polri. Sejumlah kendaraan taktis Polri seperti mobil barikade, water canon juga disiagakan. Selain itu, Polres Sintang juga melakukan rekayasa lalu lintas.
Massa aksi damai mulai memadati Pengadilan Negeri Sintang sekitar pukul 09.30 WIB. Mereka datang dari dua titik kumpul, yakni Balai Kenyalang dan Taman Entuyut. Massa tak hanya dari Sintang saja. Tetapi, ada juga dari Kabupaten lain seperti Melawi, Sanggau, Sekadau, Kapuas Hulu dan Landak.
Sebelum melalukan orasi, terlebih dulu dibacakan doa. Massa kemudian menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kemudian dilanjutkan dengan orasi oleh Ketua Aliansi Solidaritas Anak Peladang (ASAP), Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Sintang Jeffray Edward, Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Melawi dan Sekretaris Majelis Adat Dayak Nasional (MADN), Yakobus Kumis.
“Oleh sebab itu, saya minta apa yang sudah kita lakukan selama ini tidak tercederai oleh kelompok atau oknum yang ingin mengacaukan persidangan ini. Makanya kita harus menjaga situasi ini agar tetap aman. Kita sudah sepakat untuk mengawal dan memberi support dengan menjaga keamanan dengan baik,” ujarnya.
Dalam orasinya, Sekretaris Majelis Adat Dayak Nasional Yakobus Kumis berharap, tahun depan tidak boleh ada lagi penangkapan terhadap peladang. “Kami juga minta Gubernur membuat Pergub yang membolehkan membakar ladang,” kata Yakobus Kumis. Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Sintang Jeffray Edward mengatakan, setelah berjuang kurang lebih 8 bulan untuk mengawal, memberikan support dan mendukung gerakan bela peladang. Kedatangan kembali hari ini untuk melihat keadilan ditegakkan.
“Karena, sejak awal kita mengatakan peladang bukan penjahat. Hari ini, buktikanlah bahwa kedatangan kita bukan sebagai penjahat. Tapi sebagai peladang, anak peladang. Tunjukan bahwa kita bukan penjahat,” tuturnya.